Minggu, 22 Oktober 2017

Jembatan Sunut Tinggal Pilar, Sudah Sebulan Warga Sebrangi Sungai



Semarang - Sedikitnya seribu jiwa penduduk dua dusun di Kabupaten Semarang terisolisali setelah sebuah jembatan tua yang menjadi akses satu-satunya dengan dunia luar, dibongkar dengan tujuan untuk diperbaiki. Pembongkaran jembatan justru memperburuk keadaan. Diduga kondisi itu terjadi karena tanpa perencanaan yang matang.
Kepala Dusun (Kadus) Sapen, Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Budi Narto mengungkapkan, sudah satu bulan warga dusun Sapen dan dusun Borangan terpaksa harus turun ke sungai untuk mencapai daratan di wilayah Kabupaten Demak.
"Yang kasihan anak-anak sekolah," kata Budi, Minggu (22/10/2107).
Sejumlah material bangunan yang akan digunakan untuk renovasi sebenarnya sudah ada di sekitar jembatan. Akan tetapi hingga hari ini, alat berat seperti crane belum terlihat di lokasi.
"Sebenarnya crane sudah mau ke lokasi, tetapi mundur lagi karena melihat medannya yang agak sulit dilalui. Bahkan sudah sempat tiga kali datang," kata dia.
Ia mendesak pemerintah agar mencari cara supaya bisa segera memperbaiki jembatan. Jika jembatan itu tidak segera direnovasi, hal itu akan membahayakan keselamatan warganya. Apalagi jika hujan, air sungai Jragung pasti meluap.
"Kalau harus menyeberang ke sungai ini sangat berbahaya, apabila sedang turun hujan dan tiba-tiba airnya naik," tegasnya.

Sebelum dibongkar, kondisi jembatan Sunut amat memprihatinkan. Jembatan dengan panjang sekitar 80 meter dan lebar 2,5 meter ini tanpa pagar pembatas. Terdapat tiga pilar beton setinggi 15 meter menyangga gelagar besi dan tumpukan papan yang ditambal sulam sebagai lantainya. Banyak bagian jembatan yang sudah lapuk sehingga saat meniti diperlukan kewaspadaan ekstra tinggi.
Saat ini, gelagar jembatan sudah dibongkar dan hanya menyisakan tiga pilar penyangganya.
Budi Narto menambahkan, sudah beberapa kali terjadi kecelakaan di jembatan itu. Dari catatannya, sudah 41 orang jatuh ke sungai dari atas jembatan Sunut, empat diantaranya tewas.

DAPATKAN BONUS DEPOSIT AWAL 20%
HANYA DENGAN MENDAFTARKAN DIRI ANDA LANGSUNG DI WWW.75PKGAMES.COM

Ingin Bangun Rumah Warga Miskin, Polisi di Bireuen Jual Motor Trail Kesayangan


ACEH - Bripka Deni Putra rela menjual motor kesayangan miliknya jenis Trail KLX untuk membantu membangun rumah Usman (65), seorang warga miskin.
Usman, warga Gampong Pulo Teungoh, Kecamatan Makmur, Kabupaten Bireuen, Aceh tinggal di gubuk reyok tak layak huni.
“Saya bertanggung jawab untuk membangun rumah Pak Usman karena kondisi rumahnya sangat tidak layak dihuni. Dinding yang terbuat dari pohon pinang dan atap rumbia sudah bolong, kasian sekali saya lihatnya,” kata Deni kepada Kompas.com, Minggu (22/10/17).
Deni mengaku sempat mengira bangunan yang dihuni Usman adalah kandang ternak. Ia baru tahu kondisi Usman ketika hendak menyerahkan bantuan daging kurban saat Idul Fitri lalu.
Saat itu, kepala desa mengarahkan Deni untuk menyerahkan langsung daging kurban kepada Usman.
Deni mengaku terkejut saat melihat kondisi Usman yang mulai sakit-sakitan. Selama ini, Usman menghabiskan masa tuanya seorang diri.
Untuk membantu Usman, Deni ingin menjual motor kesayangannya jenis Trail KLX tipe BF SE yang ia beli dua tahun lalu.
Lewat akun Facebook, Deni membuka harga lelang Rp 30 juta atau dapat ditukar dengan bahan material untuk membangun rumah.
"Tak lama setelah saya upload status itu alhamdulillah banyak sekali yang respons positif. Saya jadi terharu dan tadi sudah ada seorang ustadz menelepon saya ingin membeli sepeda motor itu. Semoga niat saya untuk membantu warga miskin segera terwujud,” harap Deni.
Deni sempat menghindar untuk diwawancarai Kompas.com. Ia mengaku khawatir dinilai orang hanya melakukan sensasi atau pencitraan sebagai seorang Polisi.
Deni akhirnya bersedia diwawancara agar informasi yang sudah tersebar di media sosial tidak simpang siur.
"Jangan dengan saya saja yang ditanya nanti terkesan saya ingin mencari sensasi. Coba tanya juga kepada kepala desa di sana," ujarnya.
Sementara itu, Muhammad Saleh (50), Geuchik Gampong Pulo Teungoh, Kecamatan Makmur, Kabupaten Bireuen bercerita, dua hari lalu, Bripka Deni meminta dirinya untuk mencarikan tukang dan material kayu yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah Usman.

DAPATKAN BONUS DEPOSIT AWAL 20%
HANYA DENGAN MENDAFTARKAN DIRI ANDA LANGSUNG DI WWW.75PKGAMES.COM

Bertemu Megawati, Jokowi Santap Sayur Lodeh Kegemaran Bung Karno


Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI-P mengadakan pertemuan tertutup selama tiga jam di Istana Batu Tulis, Bogor, Minggu (22/10/2017) sore. Pertemuan yang berlangsung santai ini diselingi makan malam masakan Megawati yakni menu kegemaran Bung Karno.
''Pertemuan memang mendadak dan sebagaimana kebiasaan Ibu Megawati, Beliau menyiapkan menu makanan spesial buat Pak Jokowi. Makanan tersebut dimasak sendiri oleh Ibu Megawati,'' kata Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto melalui keterangan tertulis, Minggu (22/10/2017).
Pertemuan yang berlangsung sejak pukul 17.00 WIB itu berlangsung santai dan penuh canda. Namun beberapa kali, keduanya tampak serius ketika membicarakan topik tentang perpolitikan nasional.

Saat ditanya wartawan tentang substansi pembicaraan Presiden Jokowi dengan Presiden kelima Indonesia itu, Hasto menolak untuk menjelaskannya karena itu pembicaraan empat mata.
"Secara berkala Ibu Megawati dan Pak Jokowi mengadakan pertemuan yang tentunya juga membahas dinamika politik nasional. Kebiasaan membahas berbagai persoalan bangsa diantara kedua tokoh tersebut telah dilakukan sejak Pak Jokowi menjabat Walikota Solo,'' papar Hasto.
Ia mengatakan pada 2014 sebelum Megawati memutuskan untuk mencalonkan Jokowi sebagai calon Presiden, juga diawali makan malam dan suasana keakraban yang tidak jauh berbeda dengan malam ini.
Terkait kuliner yang dimasak dan disiapkan Megawati untuk Presiden, menunya benar-benar khas Indonesia seperti ayam goreng bumbu lajak, sayur lodeh kesukaan Bung Karno, rendang ikan, ikan cue goreng, tempe goreng, dan bubur jagung.
"Pak Jokowi nampak lahap menikmati makan malam khas Ibu Mega," kata Hasto.
"Sementara para pengawal dengan penuh nikmat merasakan nasi goreng pete Istana Batu Tulis yang dimasak oleh Pak Karim, pedagang nasi goreng turun-temurun, yang menjadi kegemaran Bung Karno sejak dulu,'' lanjut Hasto.

DAPATKAN BONUS DEPOSIT AWAL 20%
HANYA DENGAN MENDAFTARKAN DIRI ANDA LANGSUNG DI WWW.75PKGAMES.COM